ShoutMix chat widget

Selasa, 17 Mei 2011

Mengkilapnya Prospek Bank BJBR

San News - Di usia yang hampir memasuki ke-50 tahun, PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten (BJBR) terus berpacu. Sejarah perseroan yang berdiri pada 20 Mei 1961 ini awalnya adalah NV DENIS (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) yang merupakan salah satu perusahaan milik Belanda yang dinasionalisasikan.

Seiring dengan meningkatnya aktivitas transaksi dan kebutuhan nasabah perbankan, perseroan terus memperkuat posisinya sebagai bank daerah yang mampu berkiprah dan bersaing dengan perbankan nasional lainnya.

Dengan mencatatkan laba bersih sepanjang kuartal I 2011, yang mengalami peningkatan 23,7% menjadi Rp260,01 miliar ketimbang periode yang sama 2010 sejumlah Rp210,18 miliar.

Peningkatan keuntungan ini ditopang dengan naiknya pendapatan bunga bersih dari Rp669,72 miliar menjadi Rp703,04 miliar. 

Di sisi lain perseroan mampu menjaring pendapatan operasional lainnya Rp50,10 miliar dan turunnya beban operasional lainnya dari Rp475,71 miliar menuju RP431,79 miliar.

Sementara itu, volume usaha (total aset) sepanjang kuartal I tahun ini mencapai Rp45,6 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di posisi Rp35,8 triliun.

Perseroan juga terus melakukan ekspansi di sepanjang kuartal I dengan penambahan sebanyak 7 kantor cabang, 38 kantor cabang pembantu, 3 kantor kas, 5 payment points, 6 mobile office dan 11 ATM.

Analis eTrading Securities, Muhammad Wafi mengatakan melihat bisnis BJBR ke depan, perseroan memiliki potensi untuk terus berkembang mengingat uniknya bisnis dalam penyaluran kredit yang mengakibatkan rendahnya non-performing loan perseroan. Selain itu, target kredit di akhir tahun sebesar 30% yaitu sebesar Rp30,8 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp23,7 triliun diprediksi masih dapat tercapai meskipun total kredit sepanjang kuartal I baru mencapai Rp24,7 triliun.

"Hal ini dikarenakan tipikal kredit perbankan yang cenderung kecil pada awal kuartal dan semakin meningkat pada kuartal selanjutnya," tukasnya dalam riset yang dikutip IMQ, Minggu (15/5). 

Wafi menambahkan dengan menggunakan harga saham Rp1,240 per lembar saham, maka akan didapat trilling P/E pada kuartal I tahun ini berada di level 10x dengan rata–rata industri sebesar 20x. 

Sementara berdasarkan PBV, posisi bank berada di level 3x dengan rata – rata industri berada di level 3x. 

Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu (13/5), saham BJBR ditutup di level Rp1.240 per saham, dengan volume sebanyak 96,04 juta lembar saham senilai Rp122,68 miliar.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. San News Online . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design by Herdiansyah . Published by Borneo Templates