ShoutMix chat widget

Jumat, 13 Mei 2011

Bertaruh Pada Kekuatan Bhakti Investama

San News - Dua belas tahun menancapkan diri di lantai bursa tak membuat PT Bhakti Investama berhenti berkarya. Rentang waktu tersebut telah melahirkan dua investasi strategis, yakni PT Global Mediacom dan PT Bhakti Capital Indonesia yang memberikan keuntungan bagi perusahaan.

BHIT memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang media, finansial, migas dan investasi. Tak ketinggalan, BHIT memiliki sejumlah portofolio investasi antara lain di PT MNC Sky Vision 20%, PT Global Transport Services 99,9%, dan sejumlah portofolio investasi lainnya.

Menurut periset eTrading Securities, Budhy S.M Siallagan, keuntungan BHIT dalam satu tahun terakhir ditopang oleh sejumlah anak perusahaan seperti jasa keuangan dengan kenaikan tertinggi 53,3%, disusul pendapatan dari media berbasis pelanggan 33,8%.

"Sehingga membuat laba 2010-nya melonjak hampir 6,5x lipat menjadi Rp258,5 miliar setelah 2009 silam merugi Rp48 miliar," telisik Budhy dalam risetnya kepada IMQ, Rabu (11/5). 

Hebatnya lagi, kemampuan BHIT membayar utang mengalami peningkatan yang ditunjukkan lewat penurunan debt to equity ratio dari 0,94 pada 2009, menjadi 0,82 pada 2010. 

Kini, BHIT tengah mematangkan konsep sembilan kontrak pertambangan di Sumatera Selaran dan Kalimantan Timur, serta dua blok minyak dan gas di Sumsel dan Papua yang berhasil diraih tahun lalu. 

Masa persiapan untuk memulai produksi dan finalisasi desain pemetaan areal pertambangan pun tengah dilakukan. Nantinya, yang menangani pertambangan akan masuk di PT Bhakti Coal Resources (BCR), sedangkan minyak dan gas berada di Blok Migas Papua. 

"Tahap pertama dari eksplorasi BCR-BSPC telah selesai, tahap kedua dimulai tahun ini, sehingga produksi awal baru pertengahan tahun," ujarnya.

Tahun ini, BHIT menargetkan laba besih meningkat empat kali lipat, bila dibandingkan tahun sebelumnya Rp258 miliar. Artinya, pada kuartal tiga perseroan dapat menghasilkan laba Rp861,63 miliar, atau bila dirata-ratakan per kuartal diperoleh Rp287,21 miliar. 

"Jadi, BCR akan menjadi faktor penentu pencapaian target laba bersih 2011 ini," pungkasnya. 

Dengan harga yang diperdagangkan saat ini di level Rp165 (penutupan 10 Mei) maka saham BHIT ini diperdagangkan dengan PER 17,7x di mana P/E industri berada di level 12,4 sementara EPS Rp5,7. Apabila target 2011 bisa tercapai maka diperkirakan harga saham BHIT ini bisa mencapai Rp414 dengan PER 12.

"Apabila pendapatan Q1 kita annualized maka harga BHIT bisa mencapai Rp273 dengan PER 12, atau potensial upside sebesar 65% dari harga penutupan yaitu Rp165," selorohnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. San News Online . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design by Herdiansyah . Published by Borneo Templates