ShoutMix chat widget

Selasa, 11 Desember 2012

Pengunaan Gula Jagung Picu Diabetes


Sanewsonline - Penelitian menunjukkan, penggunaan gula jagung (HFCS) sebagai bahan pemanis makanan olahan dan softdrink berpengaruh para kenaikan jumlah kasus (prevalensi) penyakit diabetes tipe 2. Riset  para ahli dari Universitas California Selatan dan Universitas Oxford yang dimuat Jurnal Global Public Health menyatakan, tingginya penggunaan HFCS di suatu negara dapat berimplikasi pada meningkatnya kasus diabetes tipe 2.

Di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya, penggunaan gula jagung atau high-fructose corn syrup sebagai pemanis merupakan  hal yang lumrah.
Setelah melakukan penelitian di 42 negara, para peneliti  menyimpulkan bahwa prevalensi kasus diabetes rata-rata 20 persen lebih tinggi pada negara yang menggunakan HFCS sebagai pemanis, dibandingkan negara-negara yang tidak menggunakan HFCS. 

Meskipun belum dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat yang jelas, namun kecenderungan HFCS berperan dalam meningkatkan risiko diabetes  dibandingkan dengan jenis gula lainnya.

“HFCS merupakan salah satu jenis gula yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dalam skala global,” ujar salah satu peneliti Michael I. Goran, MD, direktur Pusat Penelitian Obesitas Anak, dan co-direktur Institut Penelitian Diabetes dan Obesitas di Sekolah Kedokteran Keck di USC dalam rilisnya. “Hasil dari penelitian ini menambah referensi ilmiah yang mengindikasikan konsumsi HFCS dapat berakibat buruk bagi kesehatan, dan lebih berbahaya daripada gula alami.”

HFCS biasanya digunakan sebagai pemanis minuman dan makanan ringan, dan makanan olahan lainnya. Tidak seperti glukosa dari gula alami, rasa manis dari HFCS berasal dari fruktosa. Kandungan fruktosa tinggi yang dimilikinya membuat tubuh mudah sekali mengubahnya menjadi lemak. Hal tersebut dikarenakan ada perbedaan tubuh mencerna glukosa dan fruktosa. Oleh karena itu, konsumsi fruktosa dapat birisiko obesitas.

Diabetes tipe 2, kerap kali dikaitkan dengan obesitas, dan merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbesar di seluruh dunia. Menurut hasil penelitiannya, Goran menyatakan hampir 8 persen orang di dunia bisa jadi menderita diabetes pada tahun 2030 jika konsumsi HFCS masih diteruskan. Oleh karena itu, untuk mencegah terkena diabetes tipe 2, sebaiknya segeralah kurangi konsumsi segala bentuk gula dan pemanis buatan yang ada dalam minuman ataupun makanan ringan.

Sumber : Healthday, EverydayHealth

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. San News Online . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design by Herdiansyah . Published by Borneo Templates