Raksasa internet asal Mountain View itu memang menerapkan kebijakan baru yang mengharuskan para anggotanya memakai nama asli, lengkap maupun panggilan, di profil mereka. Alhasil, sebagian pengguna yang telah membuat akun dengan nama alias harus gigit jari melihat akun Google+ mereka dihapus.
Meski sejumlah pengguna mengaku jika akun mereka bisa kembali diakses, namun masih banyak akun yang ditutup. Pengguna yang tidak puas dengan kebijakan Google ini pun 'membanjiri'timeline Twitter guna mengutarakan kekesalan mereka.
Bahkan, pada beberapa kasus, pengguna bukan saja kehilangan akun Google+ mereka, melainkan seluruh akun pada Google. Akibatnya, mereka tidak bisa mengakses Gmail, Documents dan Calendar. Demikian dilansir ZDNet, Senin (25/7/2011).
Salah satu pengguna, Limor 'Ladyada' Fried, mengaku profil Google+ miliknya ditutup karena Google menilai akun tersebut “telah melanggar Community Standards” perusahaan.
Mantan karyawan Google, Kirrily ‘Skud’ Robert ternyata juga menjadi ‘korban’ kebijakan tersebut. "Ketika saya turun dari pesawat saya menerima banyak tweet, email dan komentar blog yang menanyakan apakah benar akun Google+ saya ditutup. Ketika saya mengecek langsung, ternyata memang benar (bahwa akun saya ditutup)," tulis Robert dalam blog pribadinya.
Sumber : OkeZone
0 komentar:
Posting Komentar