“Seperti diketahui, kafein merupakan campuran antara karbon, hidrogen, nitrogen, dan oksigen. Bakteri itu menggunakan enzim khusus yang mampu memecahkan kafein menjadi karbon dioksida dan amonia,” kata Ryan Summers, peneliti dari Chemical and Biochemical Engineering University of Iowa, seperti dikutip dari Scientific American, 25 Mei 2011.
Summers dan rekan-rekannya menemukan bakteri kafein ini dalam sebuah kebun bunga di kampus mereka di Universitas Iowa. Meski lokasi ditemukannya bukanlah lokasi yang lazim untuk menemukan spesies baru, namun temuan ini tidak mengejutkan.
“Ada sangat banyak kafein di kawasan ini dan tidak mengherankan jika ada bakteri yang dapat memakan molekul kafein untuk pertumbuhan dan reproduksi,” ucap Summers.
Temuan yang dipaparkan pada General Meeting of the American Society for Microbiology di New Orleans tersebut merupakan yang pertama, yang menunjukkan bagaimana enzim dan gen digunakan oleh bakteri agar dapat hidup dengan kafein. “Belum pernah ditemukan sebelumnya bahwa ada spesies mikroba yang mengonsumsi kafein,” ucapnya.
Setelah mengisolasi gen yang mampu mengolah kafein, peneliti kemudian memasukkannya ke dalam rangkaian E. coli yang akan memproduksi enzim yang mampu mencerna kafein (N-demethylase yang diberi nama NdmA dan NdmB).
Summers dan rekan-rekannya mencatat bahwa enzim ini kemungkinan bisa bermanfaat untuk mengembangkan metode pengobatan baru untuk asma atau meningkatkan peredaran darah.
“Enzim yang dibuat oleh bakteri ini juga bisa digunakan untuk membantu mengatasi efek kafein berlebihan yang diakibatkan oleh industri saat memproduksi teh dan kopi bebas kafein,” ucap Summers
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar