San News - Investasi di industri ban di Tanah Air kian menggiurkan seiring dengan tingginya penjualan kendaraan bermotor setiap tahunnya. Ini jelas menjadi berkah tersendiri bagi produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).
Periset MNC Securities Happy Parama pun turut sumbang pendapat bahwa di tengah prospek pasar yang sangat cerah ini, GJTL diuntungkan oleh nama besar produsen ban dunia, Michelin. Ini tak lepas dari kepemilikan Michelin atas sekitar 10% saham perseroan, sehingga mau tidak mau GJTL juga dituntut untuk dapat memenuhi kuota produksi ban bagi Michelin, yang kebetulan juga kebanjiran order dari pasar mancanegara.
"Saat ini, kebutuhan produksi ban Michelin berkisar 3.000-4.000 unit per hari," ujar Happy dalam risetnya yang dipublikasikan Mei 2011.
Rencananya, Michelin tertarik untuk menambah porsi sahamnya di perusahaan ban pemilik merek GT Radial ini. Hal ini didorong oleh kian menguanya pasar Michelin di dunia, terutama untuk mobil penumpang dan kendaraan komersial, yang 50% produksinya ditujukan untuk pasar replacement.
Pangsa GJTL di pasar global cukup signifikan. Terlihat hingga triwulan pertama di 2011 segmen ekspor terbesar masih dikuasai oleh Amerika Serikat sebesar 46%, disusul Eropa 14%, serta Timur Tengah 16%. Secara langsung, penjualannya pun cukup memuaskan dengan kenaikan 25,1% menjadi Rp2,895 triliun.
"Total penjualan sepanjang triwulan I disumbang oleh penjualan ban radial 36%, ban biasa 32%, dan ban sepeda motor 21%," urainya.
Namun, harga karet yang merupakan bahan baku utama pembuatan ban harus cepat diantisipasi agar marjin laba tidak tergerus. Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komiditi (Bappebti), bencana tsunami dan gempa di Jepang telah melemahkan permintaan karet, tetapi mengamuknya harga minyak juga turut mengangkat harga komoditas lainnya.
Meski demikian, GJTL masih diuntungkan karena 10% dari penjualan dari segmen Original Equipment Manufacturer (OEM) mengamankan sebagian penyaluran produksinya.
Tahun ini, GJTL menggenjot kapasitas produksi ban radial menjadi 45 ribu unit per hari, ban sepeda motor juga akan ditingkatkan dari 37 ribu menjadi 105 ribu unit per hari, serta MC Tire ditingkatkan hingga 90.000 unit per harinya. Untuk itu, GJTL telah menyiapkan belanja modal tahun ini hingga US$180 juta yang berasal dari penerbitan obligasi.
"Dengan keagresifan tersebut, penjualan dan laba bersih perseroan diramal menguat menjadi masing-masing Rp10,8 triliun dan Rp921,3 miliar," selorohnya.
GJTL memiliki ROE tertinggi di antara emiten ban di Indonesia, yaitu 34,15% per kuartal ketiga 2010. EPS dan P/E untuk 2011 masing-masing Rp264 dan 15,53%.
"Kami menargetkan harga saham GJTL Rp4.100 per lembar saham,"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar